TENTANG MESIN CNC (Computer Numerical Control) MILLING
Pengertian Mesin CNC
Teknologi
berkembang sangat pesat, kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dipisahkan
lagi dengan keberadaan alat yang serba canggih. Komputer adalah salah satu contoh
alat yang menyerupai otak manusia, yang dapat bekerja supercepat. Dengan komputer, semua mesin perkakas dapat
diaplikasikan kedalamnya, sehingga manusia bekerja lebih praktis dengan adanya
kerja dari komputer yang serba otomatis. Perpaduan antara keduanya itulah yang
sering dinamakan mesin CNC (Computer Numerical Control). Sistem pengoperasiannya menggunakan program yang dikontrol
langsung oleh komputer. Secara umum kontruksi mesin perkakas CNC dan sistem
kerjanya lebih sinkron antara komputer dan mekaniknya.
CNC adalah suatu mesin produksi berbasis
komputer yang dikendalikan dengan menggunakan bahasa numerik (Numerically Control), yaitu perintah
yang berupa kode huruf dan angka yang dapat dipahami oleh komputer (bahasa
pemrograman). Misalnya pada mesin ditulis M03S1000 maka spindel akan berputar
dengan kecepatan 1000 rpm dan M05 maka spindel akan berhenti.
Pada pekerjaan degan mesin konvensional,
informasi pengerjaan diberikan dengan memutar roda tangan, memindahkan tuas
atau mengubah saklar mesin. Namun pada mesin CNC, kode-kode dilakukan dengan
cara kendali terpadu dan perintah-perintah yang diterjemahkan pada mesin itu.
Program CNC adalah sejumlah
urutan logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol
mesin. Program mesin CNC dibuat khusus untuk mesin tertentu dan untuk pembuatan
produk tertentu pula.
Mesin CNC dapat bekerja apabila telah
memenuhi keenam syarat, yaitu :
1.
Mesin menyala (Swicthh On)
2.
Mencapai titik acuan (Reference Point)
3.
Penggeseran titik nol (Zero Offset)
4.
Penetapan pada pahat (Tool Data)
5.
Memasukkan data mesin (Machine Data)
6.
Memasukkan program CNC (Part Programming)
Mesin CNC Milling
Secara
garis besar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : mesin CNC Milling TU (Training Unit)
dan mesin CNC Milling production, keduanya mempunyai prinsip
kerja yang sama. Namun berbeda dalam penggunaan dan penerapannya. Mesin CNC Milling TU yang dilengkapi dengan EPS (Eksternal Programming System) digunakan
untuk latihan dasar pengoperasian dan pemrograman CNC serta pengerjaan yang
ringan. Sedangkan mesin CNC Milling
production digunakan untuk produksi masal, sehingga diperlukan perlengkapan
yang lebih, misal : sistem Chuck
otomatis, pembuka pintu pembuang tatal otomatis.
CNC Milling |
Mesin
Milling adalah mesin perkakas dengan
gerak utama berputar dilakukan alat
iris atau pisau Milling, gerak suapnya dilakukan oleh benda kerja yang terpasang
pada benda kerja.
Mesin CNC Milling ini menggunakan sistem persumbuan dengan dasar sistem
koordinat kartesius:
“Apabila
tiga jari tangan kanan diatur sedemikian rupa sehingga letaknya saling tegak
lurus, maka jari tengah menunjukan sumbu Z, jari telunjuk menunjukkan sumbu Y,
dan ibu jari menunjukkan sumbu X”
Untuk
mesin Milling vertical posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y adalah arah melintang
meja, dan sumbu X adalah arah memanjang
meja.
Pengoperasian
mesin CNC dilaksanakan dengan layanan CNC, dimana proses dikontrol komputer
dengan memasukkan
data numerik. Sistem ini beroperasi secara otomatis dan dapat
menginterpretasikan Kode-kode numerik yang berupa huruf, angka dan simbol untuk
membuat suatu bentuk dari kerja benda. Memasukkan data numerik ke memori mesin
yang berupa urutan perintah untuk membentuk benda kerja disebut program NC.
Program NC adalah suatu urutan perintah yang disusun secara terperinci setiap
blok per blok untuk memberi
tahu mesin CNC tentang apa yang harus dilakukan
1. Pemrograman
NC
Pada prinsipnya sebuah program NC
terdiri dari kumpulan perintah. Perintah tersebut ditransfer oleh pengendalian
menjadi impuls-impuls pengendali untuk mesin perkakas. Bahasa program NC adalah
format perintah dalam satu baris blok dengan menggunakan kode huruf, angka dan simbol.
Mesin CNC mempunyai perangkat komputer yang disebut Machine Control Unit (MCU) yakni suatu perangkat yang berfungsi
menterjemahkan bahasa kode kedalam gerakan persumbuan sesuai bentuk benda
kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin CNC dikenal dengan kode G dan M, kode ini
telah distandarkan dalam ISO 1056, DIN 66025, BS 3635 dan RS 274D.
Blok Program NC
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pada blok I, kode M03 memerintahkan spindel mesin berputar dan S1000 artinya
spindel berputar dengan kecepatan 1000 rpm. Pada blok II, kode G01 artinya
memerintahkan bergerak dengan penyayatan, X10 menunjukkan arah gerakan
penyayatan kesumbu X sejauh 10 mm, dan F30 menunjukan kecepatan pemakanan kea
rah sumbu X sebesar 30 mm/menit.
2.
Kecepatan
Potong dan Kecepatan Spindel
Gerak utama mesin CNC milling adalah gerak berputar oleh pisau
milling. Jumlah kecepatan putaran
mesin yang digunakan tergantung dari kecepatan potong dan diameter pisau milling. Kecepatan potong adalah jarak
yang ditempuh oleh salah satu gigi dalam m/menit.
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan
dalam menentukan kecepatan pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja
(Suhardi, 1998:74). Harga kecepatan potong ditentukan oleh jenis alat potong
dan jenis benda kerja yang dipotong :
Keterangan :
Vs
= kecepatan potong dalam m/menit
d
= diameter pisau dalam mm
S
= kecepatan spindel dalam rpm
Kecepatan
potong dalam mesin milling dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1)
Bahan Benda Kerja atau Material
Semakin
tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potongnya semakin
kecil.
2)
Jenis Alat Potong
Semakin
tinggi kekuatan alat potongnya, maka harga kecepatan potongnya semakin besar.
3)
Besarnya Asutan
Semakin
besar jarak pemakanan, maka kecepatan potong semakin kecil.
4)
Kedalaman Pemakanan
Semakin
tebal pemakanan, maka harga kecepatan potong semakin tinggi.
Kecepatan potong dipergunakan untuk
menentukan kecepatan putaran spindel, semakin cepat putaran spindel maka akan
berpengaruh terhadap tingkat kekasaran permukaan benda kerja, (suhardi,
1997:74). Dari kecepatan potong dan diameter benda kerja, maka kecepatan
spindel bisa didapatkan dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan
:
Vs
= Kecepatan Potong dalam m/menit
d
= Diameter Pisau dalam mm
S = Kecepatan Spindel dalam rpm
Asutan
Asutan pada mesin CNC milling dapat dilakukan searah jarum jam
atau berlawanan dengan jarum. Proses penyayatan pada mesin milling memiliki kesamaan pada proses bubut, rumus empirik gaya dan momen puntir dalam proses milling juga ditentukan oleh tebal geram yang terpotong. Geram yang
terjadi pada proses pemakanan di milling
adalah berbentuk koma.
Ukuran
asutan dapat dihitung dengan satuan feed
tiap putaran, ini tergantung bahan apa yang akan disayat oleh tiap gigi pisau milling.
Baca juga ==> Bagian- bagian Mesin CNC Milling
Posting Komentar untuk "TENTANG MESIN CNC (Computer Numerical Control) MILLING"
YOUR COMMENTS