TEKNOLOGI RAPID PROTOTYPING
Artikel ini berisi tentang sejarah teknologi rapid prototyping, jenis-jenis rapyd prototyping, jenis-jenis filament pada 3D printing, repetier host, cara install repetier host;
A. SEJARAH TEKNOLOGI RAPID PROTOTYPING
Tatanan ekonomi global telah mengalami empat kali Revolusi Industri. Revolusi Industri Pertama terjadi di Inggris pada abad ke-18 yang ditandai dengan penggunaan mesin uap berbahan bakar kayu atau batubara, untuk menggerakkan mesin. Selanjutnya Revolusi Industri kedua terjadi di Amerika Serikat dan Jerman pada abad ke-19 yang ditandai penggunaan mesin bermotor dengan bahan bakar listrik atau bensin. Revolusi Industri ketiga terjadi di Amerika Serikat dan Uni Soviet pada abad ke-20, diwarnai penggunaan teknik kimia-hayati berbahan bakar atom atau nuklir. Sedangkan Revolusi Industri ke empat dimulai dari Jerman pada 1990-2000 dan menyebar cepat ke Amerika Serikat serta negara-negara maju lainnya. Revolusi industri keempat antara lain ditandai kemunculan Internet (cyber), Supercomputer, Robotpintar, Micro chips, Editing genetic, dan Neuroteknologi.Tri Murti (2017). Dengan berkembangnya teknologi ini maka, pembuatan prototype produk dapat dilakukan denganmudah dan cepat.
Pada awalnya pembuatan prototype dilakukan dengan menggunakan metode removalrate yaitu menghilangkan sebahagian material dari bahan baku yang digunakan. Proses pembuatan dilakukan melalui proses pemesinan menggunakan mesin-mesin perkakas.Terdapat tiga fase pengembangan dalam pembuatan prototype yaitu :
Fase pertama:
Manual Prototyping.
Tahap pertama dimulai berabad-abad lalu. Pada fase ini, prototipe biasanya tidak terlalu sophiscated dan proses fabrikasi prototipe memerlukan waktu rata-rata sekitar empat minggu Teknik yang digunakan dalam pembuatan prototipe ini cenderung berbasis kerajinan dansangat padat karya.
Fase kedua:
Prototyping Lunak atau Virtual
Aplikasi CAD / CAE / CAM menjadi lebih luas, pada awal 1980-an dengan melihatperkembangan evolusi tahap kedua Prototyping - lunak atau Virtual. Prototyping lunak diimplementasikan pada sebuah model dengan berbantukan komputer untuk melakukan pengujian, analisis dan modifikasi seolah-olah dalam bentuk prototipe fisik. Contoh, analisis stress dan ketegangan dapat diprediksi secara akurat karena kemampuan untuk menentukan sifat material yang tepat.
Fase ketiga:
Rapid Prototyping.
Rapid prototyping bagian fisik, juga dikenal sebagai solid dengan bentuk fabrikasi yang unik, teknologi komputer manufaktur atau teknologi layer manufacturing, merupakan tahapketiga dalam evolusi prototyping. Penemuan dari rangkaian metodologi Rapid Prototyping dapat menghemat waktu dengan luar biasa, terutama untuk bentuk model yang kompleks.
Seiring dengan perkembangan dalam industry manufaktur yang menuntut system produksi yang effisien dan ekonomis mengarahkan berbagai pengembangan proses produksi baik dari sisi desain, planning maupun pelaksanaan proses di floor produksi. Salah satu metode untuk mencapai hal tersebut adalah melalui pembuatan prototipe cepat (rapid prototyping).
Proses Rapid prototyping diawali dengan melakukan desain produk gambar tiga dimensi (3D)menggunakan komputer (CAD) dan melakukan proses pencetakan ( printing) sehingga menghasilkan model yang solid ( prototype) dari desain.
Penggunaan teknologi rapid prototyping dalam proses produksi telah terbukti mampusecara cepat membantu memberikan umpan balik pada konsep desain dan mengeliminasi inkonsistensi suatu konsep desain sebelum dilakukan proses pabrikasi. Menurut Tseng (2000) Secara signifikan pada akhirnya akan mereduksi cycle time dalam proses produksi,meningkatkan kualitas produk dan mereduksi biaya perawatan mesin.
Secara umum pembuatan prototype cepat ini dilakukan dengan metode teknologi layer manufacturing dimana dalam prosesnya tidak membutuhkan peralatan bantu maupunperkakas potong. Untuk membuat suatu produk tiga dimensi dapat dilakukan secara langsung dari data komputer grafis dan dikerjakan secara lapisan demi lapisan.
Manfaat penggunaan Rapid Prototyping adalah:
- Mengurangi lead time dalam memproduksi komponen prototype.
- Meningkatkan kemampuan untuk memvisualisasikan bagian geometri karena keberadaanfisiknya.
- Mendeteksi dini dan pengurangan kesalahan desain
- Meningkat kemampuan untuk menghitung sifat massa komponen dan rakitan
- Metode ini menguntungkan dalam pengurangan limbah dan biaya perubahan desain yang mahal.
Dengan proses Rapid Prototyping, produk yang dibuat tidak dibatasi oleh tingkat kompleksitas geometri, dimana kondisi itu tidak dapat dikerjakan dengan proses-proses konvensional (machining, casting, forming). Dalam teknologi mold misalnya, dengan teknologi pemotongan, saluran pendingin hanya memungkinkan untuk dibuat lurus (proses drilling),namun dengan menggunakan proses Selective Laser Sintering saluran pendingin dapat dibuat dengan mengikuti bentuk produk (Badrinarayan dan Barlow, 1994), dan (Sachs dkk,1995).
Dari sisi kemampuan proses, pengembangan teknologi rapid prototyping terus dilakukan, diantaranya diarahkan untuk pembuatan produk-produk multi material, micro part,smart material dan aplikasi-aplikasi pada bidang kesehatan. Pada kenyataannya, tuntutan produk multi material mutlak diperlukan, misalnya untuk struktur perkakas potong, dies danmold, maupun komponen-komponen untuk dudukan elemen gerak.Prototyping atau pembuatan model merupakan merupakan metode yang telah lama sekali dilakukan dalam pembuatan sebuah produk. Tujuan dari memiliki prototipe fisik adalah untuk mewujudkan konsep desain. Dengan demikian, prototipe biasanya diperlukan sebelum dimulainya pembuatan produksi secara massal.Sebuah prototipe merupakan bentuk yang pertama dari contoh asli yang telah atau akan dibentuk atau dikembangkan, misalnya sebuah prototipe pesawat supersonik.
B. RAPYD PROTOTYPING
Rapid Prototyping (RP) dapat
didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan untukmembuat model berskala
( prototipe) dari mulai bagian suatu produk ( part ) ataupun rakitanproduk
(assembly ) secara cepat dengan menggunakan data Computer Aided Design (CAD)
tigadimensi.
Rapid Prototyping memungkinkan
visualisasi suatu gambar tiga dimensi menjadibenda tiga dimensi asli yang
mempunyai volume . Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat
digunakan untuk menguji suatu part tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun
1986 di California, USA yaitu dengan metode Stereolithography.
Setelah penemuanmetode
tersebut berkembanglah berbagai metode lainnya yang memungkinkan
pembuatanprototipe dapat dilakukan secara cepat.Saat ini, pembuatan prototipe
menjadi syarat tersendiri pada beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan
produknya. Beberapa alasan mengapa rapid prototyping sangatberguna dan
diperlukan dalam dunia industri adalah:
1. Meningkatkan efektifitas
komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
2. Mengurangi kesalahan-kesalahan
produksi yang mengakibatkan membesarnya biayaproduksi.
3. Mengurangi waktu pengembangan
produk.
4. Meminimalisasi
perubahan-perubahan mendasar.
5. Memperpanjang jangka pakai
produk misalnya dengan menambahkan beberapakomponen fitur atau mengurangi
fitur-fitur yang tidak diperlukan dalam desain.
Rapid Prototyping mengurangi
waktu pengembangan produk dengan memberikan kesempatan-kesempatan untuk
melakukan koreksi terlebih dahulu terhadap produk yang dibuat (prototype).
Dengan menganalisa prototype,
para perancang dapat melakukan koreksi atas beberapakesalahan atau
ketidaksesuaian dalam desain ataupun memberikan sentuhan-sentuhan engineering dalam
penyempurnaan produknya. Saat ini trend yang sedang berkembang dalamdunia
industri adalah pengembangan variasi dari produk, peningkatan kompleksitas
produk, produk umur pakai pendek, dan usaha penurunan biaya produksi dan waktu
pengiriman.
Rapid prototyping meningkatkan
pengembangan produk dengan memungkinkannya komunikasi yanglebih efektif dalam
lingkungan industri.
Beberapa metode Rapid
Prototyping yang berkembang saat ini adalah:
1. Stereolithography (SLA)
2. Selective Laser Sintering
(SLS)
3. Laminated Object Manufacturing
(LOM)
4. Fused Depsition Modelling
(FDM)
5. Solid Ground Curing (SGC)
Secara komersial beberapa
jenis mesin rapid prototyping telah dipasarkan, diantaranya adalahmesin Selective
laser Sintering (SLS), Stereolithography, Laminated Object Manufacturing (LOM) dan
Three Dimensional Printing (3D Printing).
Adapun cara kerja untuk tiap
proses adalah sebagai berikut:
Secara komersial beberapa
jenis mesin rapid prototyping telah dipasarkan, diantaranya adalahmesin Selective
laser Sintering (SLS), Stereolithography, Laminated Object Manufacturing (LOM) dan
Three Dimensional Printing (3D Printing).
Adapun cara kerja untuk tiap
proses adalah sebagai berikut:
a. Selective Laser Sintering
Proses selective laser
sintering dapat digunakan untuk membuat part dengan berbagai material, diantaranya:
polymer, pasir, logam, keramik, polystyrene dan lilin. Sesuai dengan namanya, pada
proses ini laser digunakan sebagai pembangkit energi pensinter serbuk produk
yangbiasanya berupa laser CO2. Mekanisme ikatan antar partikel
dibentuk oleh pemanasan olehsinar laser dengan gerakan dikontrol sesuai dengan
geometri image 2D hasil proses slicing dari obyek 3D yang akan dibuat. Lapisan
yang telah menajdi padat sebagai akibat proses sinteringsecara local,
selanjutnya diturunkan dan ditutup dengan material serbuk produk olehmekanisme
roll dan dilanjutkan dengan proses sintering kembali. Proses tersebut
berulanghingga membentuk produk 3D yang dimaksud (Harrison, nd). Mekanisme
proses selective laser sintering ditunjukkan dalam Gambar.1:
Selective Laser Sintering |
b. Stereolithography
Stereolithography diciptakan
oleh Charles Hull pada tahun 1984, namun peralatannya barudibuat sejak tahun 1987
dan mulai dikomersialkan. Stereolithography menggunakan sinar ultraviolet untuk
memadatkan permukaan tertentu (sesuai dengan data image 3D) suatu material photopolymer Proses pemadatan tersebut
berlangsung layer demi layer hingga membentuk produk 3D.
Stereolithography |
c. Laminated Object Manufacturing
Laminated object manufacturing
dikembangkan oleh Michael Feygin pada tahun 1985. Prosesini menggunakan
lembaran material seperti kertas, plastik atau komposit yang ditumpuk.
Laserkemudian melakukan proses pemotongan untuk membentuk geometri obyek lapis
ke lapis.Prosedur proses seperti diperlihatkan pada Gambar.3.
Laminated Object Manufacturing |
d. Three dimensional Printing
Printer 3D pertama sekali
dikenalkan oleh Charles W.Hull pada tahun 1986, dan memiliki hakpaten
stereolithography, teknologi ini mencetak obyek dalam tiga dimensi. Printer 3D
sudah banyak dikembangkan dibidang pembuatan prototype perhiasan, alas kaki,
industry desain,arsitektur, mesin dan konstruksi otomotif, penerbangan,
industry kesehatan, serta pendidikan.Menurut Johanes Djahuari (2013) printer 3D
pertama masuk Indonesi sekitar awal 2000 danmulai dipasarkan pada tahun 2007.
Mekanisme kerja printer diawali dengan membuat objekyang hendak dicetak menjadi
format file 3D, hal ini dapat dilakukan dengan memotret setiapsudut obyek yang
akan dicetak. Untuk menterjemahkan ke format 3D digunakan printi lunakkhusus,
misalnya printer face dan repitier. Kemudian computer dihubungkan ke
motherboardprinter. Motherboard inilah yang memberi perintah gerakan koordinat
X,Y, dan Z,menerjemahkan dokumen digital menjadi objek 3D. Bahan polylactic
acid dipasang kedalam salah satu motor penggerak yang menjadi tempat melelehkan
material plastik hingga suhu 130OC. Ketika sudah meleleh, polyactic
acid berubah menjadi serat halus. Kemudian gerakanmemutar, serat-serat tersebut
membentuk pola sesuai dengan bentuk objek yang dikehendaki.Mekanisme proses three
dimensional printing dinyatakan dalam
Gambar. 4.
3D Printing |
C. MESIN 3D PRINTING
3D printing adalah teknologi
mencetak menggunakan mesin printing khusus sehingga hasil yang didapatkan
berbentuk 3D. Mesin printing tersebut memiliki kecanggihan khusus, yakni mampu
mencetak benda, yang sama persis dengan gambar soft file-nya, dalam bentuk 3D
(tidak lagi sebatas mencetak gambar di atas kertas saja).
Hasil dari 3D printing ini
digunakan dalam prototyping (model) maupun industri secara luas, seperti dalam
arsitektur, otomotif, militer, industri medis, fesyen, sistem informasi
geografis sampai biotech (penggantian jaringan tubuh manusia).
Contohnya, dalam pembuatan
sepatu yang dilakukan oleh salah satu merk ternama dunia, solnya sudah mulai
menggunakan 3D printing, yang tentunya sangat bisa terkustomisasi sesuai
pengguna sepatunya.
Biasanya, untuk membuat 3D
printing beberapa bahan yang biasa digunakan adalah Acrylonitrile Butadiene
Styrene (ABS) dan Polylactic acid atau Polylactide (PLA) . Kedua material ini
berasal dari kelompok thermoplastik yang memiliki sifat mudah dibentuk ketika
dipanaskan dan menjadi padat kembali ketika didinginkan. Kelebihan dari
material thermoplastik yaitu dapat didaur ulang atau diproses kembali secara
berulang-ulang sehingga lebih ramah lingkungan. Untuk material campuran (untuk
membuat lintasan jalan raya misalnya) juga ada sebenarnya, namun masih dalam
tahap pengembangan. Keterbatasan ini berlaku juga untuk pewarnaan produk.
Apapun warna yang ada di gambar, produk yang tercetak nantinya hanya akan
memiliki satu warna sesuai dengan material yang ada di dalam printernya. Sebab
itu, ketika ingin mengaplikasikan warna yang beragam untuk satu produk, perlu
dilakukan pengecatan secara manual menggunakan pilox atau pewarna lainnya.
Untuk
menghasilkan 3D Printing, kita harus paham dulu bagaimana cara
membuat 3D modeling. Karena untuk membuat desainnya, tentu kamu harus memahami
teknik 3D modeling.
Membuat desainnya
menggunakan software khusus untuk model desain 3D (Auto CAD,
dan Autodesk Inventor, Solidwork. CATIA ) yang mendukung
printernya, misalnya kamu mendesain gambar 3D robot atau untuk percobaan dengan
menggunakan software desain 3D.
Kedua, setelah di desain, maka
cetak menggunakan mesin printer khusus 3D dengan bahan-bahan yang disebutkan di
atas. Proses mencetak pun dimulai, lamanya mencetak tergantung besar dan ukuran
model.
D. JENIS FILAMENT PADA 3D PRINTING
Filament yang dapat digunakan
untuk metode FDM dalam 3D printing ini sangat banyak. Berikut adalah 5 jenis
filament yang paling umum digunakan.
Filament 3D Printing |
1.
Polylactic Acid
(PLA)
Diameter Filament : 1,75 mm
Print Temperature : 190°C - 220 °C
2.
Acrylonitrile
Butadiene Styrene (ABS)
Diameter Filament : 1,75 mm
Print Temperature : 220°C - 260 °C
3.
Polyvinyl Alcohol
(PVA)
PVA (Polyvinyl Alkohol) filament adalah 3D filament printer
yang larut dalam air. Fitur ini membuat filamen PVA kami sangat cocok sebagai
bahan pendukung/support untuk 3D Print PLA yang kompleks.
Diameter Filament : 1,75 mm
Print Temperature : 190°C - 220 °C
4.
Metal Filament
5.
High-density
Polyethylene
6.
HIPS 3D Filament
HIPS adalah singkatan High Impact
Polystyrene dan sangat mirip dengan ABS. Perbedaan utama adalah bahwa HIPS
dapat larut dalam larutan Limonene. Ini berarti bahwa Anda dapat menggunakan
HIPS selain sebagai produk print akhir, dapat juga untuk mencetak object 3D
yang komplek dengan kombinasi 3D filament lain, dimana HIPS sebagai bahan
pendukung/support yang kemudian dapat dengan mudah dihilangkan dengan
menempatkan hasil 3D Print Anda di Larutan D-Limonene Oil. Ini adalah
alternatif yang fantastis untuk pembersihan bahan pendukung/support.
Diameter Filament : 1,75 mm
Print Temperature : 220°C - 260 °C
E. SOFTWARE REPETIER-HOST
Software Repetier-Host
merupakan salah satu software yang memiliki fungsi lengkap dan sangat mudah
digunakan. Setelah perintah slicing dilakukan Repitier-Host akan memasukan perintah
pada mesin 3D printing untuk melakukan proses pencetakan objek. Software
Repetier-Host dilengkapi dengan fitur emergency stop yang berfungsi sebagai
tombol pengaman apabila terjadi kegagalan pada saat proses printing. Software
Repetier-Host ini dapat
diunduh dan digunakan secara gratis. Untuk unduh gratis silakan kunjungi web resmi di https://www.repetier.com.
Repetier Host |
Cara install software Repetier-host
Langkah-langkah Install repetier-host adalah sebagai
berikut;
1.
Klik
hasil download dari repetier-host. Akan muncul kotak dialog “select setup
language”. Pilih English kemudian klik OK. Kalau muncul kotak dialog tinggal
klik Next.
2. Kemudian
akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini klik “I accept the agreement”. Kemudian
klik Next. Kalau muncul kotak dialog tempat penyimpanan
penginstalan, tinggal klik Next. Biasanya akan di install di
folder C.
3.
Kemudian
akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini, secara default slicer dll. sudah
tercentang semua. Kita tinggal klik Kemudian klik Next è Next.
4.
Kemudian
klik Install, tunggu sampai proses selesai. Setelah selesai klik finish untuk
melaunching software repetier-host
Posting Komentar untuk "TEKNOLOGI RAPID PROTOTYPING"
YOUR COMMENTS