MACAM PENDINGIN PADA MESIN PERKAKAS / CUTTING FLUID
Fungsi pendingin adalah untuk mengontrol temperatur pemotongan dan untuk pelumasan. Aplikasi pendingin adalah memperbaiki kualitas benda kerja selama mengalami proses pemotongan secara terus menerus oleh pahat (tool) dan juga memperbaiki umur pahat. Pada proses permesinan dikenal adanya dua macam kondisi pemotongan yaitu kondisi kering (dry machining) dan kondisi basah (wet machining). Pada kondisi kering proses pemotongan benda dilakukan tanpa menggunakan pemberian cairan pendingin pada permukaan benda kerja dan pahat. Pada kondisi basah proses pemotongan dilakukan dengan memberi cairan pendingin pada permukaan pahat dan benda kerja. Diskripsi beberapa karakteristik pendingin atau pelumas:
1) Pendingin dari Bahan Utama Minyak (Oil Based)
a)
Straight Oil (100% Petroleum Oil)
Straight
oil
disebut minyak bumi karena tidak ada kandungan air di dalamnya. Kelebihan straight oil adalah kemampuan pelumasan
yang sangat baik atau menciptakan lapisan sebagai efek bantalan antara benda
kerja dan pahat, melindungi dari karat (rust)
dan memperbaiki umur pahat. Kekurangannya adalah sifat melepaskan panasnya
buruk dan meningkatkan resiko kebakaran.
b)
Soluble Oil (60-90%
Petroleum Oil) / Dromus Oil
Soluble
oil
(hampir sama dengan emulsi, minyak emulsif atau minyak larut air) terdiri dari
campuran 60 s/d 90% minyak bumi, emulsifier,
dan bahan tambahan lain. Konsentrat ini dicampur dengan air untuk menjadi
fluida pemotongan yang dipakai untuk pengerjaan logam.
Dromus oil merupakan minyak mineral hasil penyulingan
dan aditip. Dromus Oil memberikan pendinginan yang sangat baik,
pelumasan dan perlindungan karat digunakan dalam berbagai pengerolan dan
pengerjaan mesin. Dromus oil mempunyai
kelarutan tingkat tinggi terhadap air sehingga dapat diemulsikan dengan rasio
air/minyak dromus, biasanya 20:1 sampai
40:1 dengan demikian memungkinkan dimanfaatkan sebagai pendinginan pada
pengerasan baja.
Kelebihannya adalah
meningkatkan kemampuan pendinginan dan pelumasan yang baik meskipun campuran
minyak dan air, menciptakan lapisan film minyak yang melindungi komponen yang
bergerak. Kekurangannya adalah karena bercampur dengan air maka akan
menimbulkan masalah karat (rust) atau
korosi, masalah kesehatan timbulnya bakteri, dan kabut asap yang dibentuk bisa
menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman.
2)
Fluida
Pemotongan dari Bahan Kimia
Fluida pemotongan dari
bahan kimia pertama dikenalkan sekitar tahun 1945, ada dua jenis yaitu sintetis
dan semi sintetis, memiliki sifat lebih stabil, memperbaiki wettability (kemampuan untuk melumasi).
a)
Sintetis
(0% Petroleum Oil)
Sintetis tidak mengandung
minyak atau mineral yang lain, secara umum terdiri dari pelumas kimia (chemical lubricant) dan inhibitor karat
yang larut dalam air. Sintetis didesain untuk memiliki kemampuan pendinginan
yang lebih cepat, pelumasan yang lebih baik, mencegah korosi dan mudah
dilakukan perawatan. Sintetis ini dianjurkan untuk proses pemesinan dengan
kecepatan tinggi.
b)
Semi
sintetis (2-30% Petroleum Oil)
Semisintetis tersusun oleh soluble oil (minyak sekitar 2 s/d 30%)
dan sintetis. Memiliki viskositas lebih rendah dari soluble oil. Inhibitor korosi, mengurangi timbulnya asap dan kabut,
dan perlindungan yang baik terhadap korosi.
Posting Komentar untuk "MACAM PENDINGIN PADA MESIN PERKAKAS / CUTTING FLUID"
YOUR COMMENTS